Dinding itu Hanya Pajangan
Entah berapa lama tembok besar ini hanya menjadi tembok tempat pajangan pengunguman. Kalian tahu??pajangan, hanya sekedar pajangan, tak lebih dan tak kurang. Tak ada warna. Tak ada keindahan. Dan tak ada seni didalamnya. Semua hanya sebatas pajangan dari hasil kerja-kerja formalitas seadanya. Ya., bagi sebagian orang itu sesuatu yang membosankan layaknya sebuah mesin pemotong yang kerja nya hanya sekedar memotong2 saja. Tak 3x,,,1000x.. suara yang telah lama tak didengar. Jika diingat, nyaringnya suara itu membuat setumpukan batu di atas kepala perlahan melega. Meski di ruang kecil di suatu tempat itu, ingin hanya sekedar melukis dengan kalimat-kalimat satire dan sedikit berantakan bermaksud merajut rindu. Tapi sudahlah..Sedikit lagi Sudah berapa jam? Sudah berapa menit? Sudah berapa detik? Yang terbuang, yang terbengkalai dan yang digunakan pada sesuatu hal yang tak bermakna, tak berisi dan tak…Penyesalan lagi. Sudah berapa lama, ini terjadi lagi dan lagi. Dan setumpuk daging ini hany...